PERSPEKTIF SOSIALKULTURAL DALAM PENDIDIKAN RUANG KOLABORASI TOPIK 6

 

PERSPEKTIF SOSIALKULTURAL DALAM PENDIDIKAN 

Oleh

1.      Roberto Tutpai 

2.      Paul Duwo Putra Andrian 

3.      Yusuf Utomo Prakon 

 

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABAATAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2024

1.       Pandangan masing-masing anggota kelompok tentang isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran berbeda. Berikut adalah beberapa pandangan yang ditemukan:

Tentu, berikut adalah tiga pandangan berbeda dari kami tentang isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik:

a.       Robert "Saya percaya bahwa isu-isu sosial seperti kesenjangan pendidikan antara kelompok-kelompok masyarakat menjadi perhatian utama. Ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan berkualitas dapat memperburuk ketidakadilan sosial dan membatasi mobilitas sosial. Di sisi lain, dari sudut pandang budaya, integrasi nilai-nilai lokal ke dalam kurikulum menjadi penting untuk menjaga keberagaman dan menghargai identitas budaya setempat. Secara ekonomi, keterbatasan sumber daya seperti kurangnya infrastruktur pendidikan dan kekurangan guru terampil dapat menghambat kemajuan pendidikan. Sementara dari segi politik, campur tangan dalam kebijakan pendidikan dapat memengaruhi arah dan kualitas pendidikan secara keseluruhan."

b.       Paul" Bagi saya, isu-isu sosial seperti pelecehan dan intimidasi di lingkungan pendidikan menjadi fokus utama. Kita perlu menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif bagi semua siswa. Dari perspektif budaya, saya percaya bahwa pendidikan harus mencerminkan nilai-nilai budaya lokal dan menghargai keberagaman. Hal ini memerlukan penyesuaian dalam kurikulum dan pengajaran. Di sisi ekonomi, penting untuk memperjuangkan akses pendidikan yang setara bagi semua, terlepas dari latar belakang ekonomi. Terakhir, dalam konteks politik, transparansi dan partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan pendidikan penting untuk memastikan kepentingan siswa diprioritaskan."

c.       Utomo" Dalam pandangan saya, isu-isu sosial seperti kesenjangan pendidikan adalah hal yang harus segera diatasi. Kita perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dari segi budaya, integrasi nilai-nilai lokal ke dalam kurikulum dan pembelajaran dapat membantu meningkatkan keterlibatan siswa dan relevansi pendidikan. Dari perspektif ekonomi, diperlukan investasi yang lebih besar dalam pelatihan guru dan perbaikan fasilitas pendidikan. Terakhir, dalam konteks politik, kita perlu memastikan bahwa kebijakan pendidikan didasarkan pada kepentingan bersama dan nilai-nilai demokratis, dengan memperhatikan partisipasi publik dan keadilan."

2.       Apa pandangan masing-masing anggota kelompok tentang kesiapannya mengajar dengan memperhatikan Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik pada peserta didik?

berikut tiga jawaban berbeda dari kami tentang kesiapannya mengajar dengan memperhatikan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik pada peserta didik:

a.       Robert" Saya merasa bahwa untuk mengajar dengan memperhatikan isu-isu penyelenggaraan pendidikan yang kompleks ini, saya perlu memperdalam pemahaman saya tentang dinamika sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi proses pendidikan. Saya siap untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan berdiskusi dengan rekan-rekan saya untuk memahami bagaimana faktor-faktor ini dapat memengaruhi pengalaman belajar siswa. Dengan pemahaman yang lebih baik, saya dapat merancang pembelajaran yang lebih relevan dan inklusif bagi semua siswa."

b.       Paul" Saya menyadari bahwa setiap siswa memiliki latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda, dan ini dapat memengaruhi cara mereka menerima dan merespons pembelajaran. Oleh karena itu, saya telah mempersiapkan diri dengan strategi pengajaran yang beragam dan fleksibel, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang individual setiap siswa. Selain itu, saya juga telah mencari bahan pembelajaran yang mencakup berbagai perspektif dan pengalaman, sehingga setiap siswa merasa dihargai dan terwakili dalam proses pembelajaran."

c.       Utomu" Saya percaya bahwa untuk mengajar dengan memperhatikan isu-isu pendidikan dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, kolaborasi dengan rekan-rekan dan komunitas menjadi kunci. Saya telah menjalin hubungan dengan orang tua siswa, tokoh masyarakat lokal, dan pihak terkait lainnya untuk memahami lebih dalam tentang konteks sosial dan budaya di mana siswa saya berada. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, saya yakin kami dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa."

 

3.       Apa persamaan dan perbedaan pandangan tentang Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik yang mempengaruhi proses pendidikan yang dimiliki?

Tentu, mari kita bahas persamaan dan perbedaan pandangan tentang isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik: Persamaan:

a.       Kesadaran akan Keterkaitan : Setiap pandangan mengakui bahwa isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik saling terkait dan memiliki dampak yang signifikan terhadap proses pendidikan. Mereka sepakat bahwa untuk mencapai pendidikan yang berkualitas, penting untuk mempertimbangkan semua aspek ini secara holistik.

b.       Perlunya Kolaborasi : Semua pandangan menyoroti perlunya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, masyarakat, dan orang tua, dalam mengatasi isu-isu tersebut. Mereka setuju bahwa solusi yang efektif memerlukan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan.

 

Perbedaan

a.       Fokus Utama : Setiap pandangan memiliki fokus yang berbeda terhadap satu aspek tertentu dari isu-isu tersebut. Misalnya, satu pandangan mungkin lebih menekankan pentingnya kesetaraan akses pendidikan dari segi ekonomi, sementara yang lain mungkin lebih memperhatikan integrasi nilai-nilai budaya lokal ke dalam kurikulum.

b.      Tingkat Keterlibatan: Beberapa pandangan mungkin menyoroti keterlibatan yang lebih luas dari masyarakat dan pihak terkait lainnya dalam mengatasi isu-isu pendidikan, sementara yang lain mungkin lebih menekankan peran pemerintah atau lembaga pendidikan dalam mengambil tindakan.

c.       Solusi yang Diajukan : Meskipun ada kesamaan dalam menyadari kompleksitas isu-isu tersebut, pandangan masing-masing dapat mengusulkan solusi yang berbeda berdasarkan perspektif mereka. Misalnya, salah satu pandangan mungkin menekankan pentingnya investasi ekonomi dalam pendidikan, sementara yang lain mungkin menyoroti perlunya reformasi kebijakan politik dalam pendidikan.

Meskipun memiliki perbedaan, penting untuk diingat bahwa semua pandangan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa. Dengan memahami persamaan dan perbedaan ini, kita dapat membangun dialog yang konstruktif dan menciptakan solusi yang lebih efektif dalam memecahkan isu-isu pendidikan yang kompleks.

4.       Apa persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar mengajar dengan memperhatikan Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik pada peserta didik yang dimiliki?

Mari kita bahas persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar dengan memperhatikan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik pada peserta didik:

 

Persamaan:  

a.        Kesadaran akan Konteks Sosial dan Budaya: Baik dari perspektif sosial maupun budaya, para pendidik menyadari pentingnya memahami konteks sosial dan budaya di mana siswa berada. Mereka setuju bahwa latar belakang sosial dan budaya peserta didik dapat memengaruhi proses pembelajaran dan harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pengajaran

b.      Perhatian terhadap Kesejahteraan Ekonomi: Para pendidik juga memperhatikan isu-isu ekonomi yang mempengaruhi peserta didik, seperti akses terhadap sumber daya pendidikan dan kesempatan kerja di masa depan. Mereka menyadari bahwa masalah ekonomi dapat memengaruhi ketersediaan sumber daya pembelajaran dan motivasi siswa dalam belajar.

Perbedaan:

a.       Fokus pada Aspek Tertentu : Terkadang, pendidik dapat memiliki fokus yang berbeda dalam memperhatikan aspek-aspek tertentu dari isu-isu tersebut. Misalnya, seorang pendidik mungkin lebih terfokus pada pentingnya memperhatikan nilai-nilai budaya dalam pengajaran, sementara yang lain mungkin lebih memperhatikan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh peserta didik.

b.       Penekanan pada Solusi yang Berbeda Meskipun memiliki kesadaran yang sama akan isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik, pendidik mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang solusi yang diperlukan. Misalnya, seorang pendidik mungkin menekankan pentingnya menyediakan bantuan finansial bagi siswa yang membutuhkannya, sementara yang lain mungkin lebih menyoroti perlunya penyesuaian kurikulum untuk mencerminkan keberagaman budaya siswa.

c.       Tingkat Keterlibatan dalam Politik Pendidikan: Beberapa pendidik mungkin lebih terlibat dalam isu-isu politik yang mempengaruhi pendidikan, sementara yang lain mungkin lebih fokus pada aspek praktis pengajaran. Meskipun mereka menyadari pentingnya kebijakan pendidikan, tingkat keterlibatan dalam politik pendidikan dapat bervariasi tergantung pada minat dan keterampilan individu. Meskipun memiliki perbedaan dalam pendekatan dan penekanan, semua pandangan ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung.

Dengan memahami persamaan dan perbedaan ini, pendidik dapat membangun strategi pengajaran yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik mereka.

 

“TERIMAKASIH”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR PPG Tahap Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata Kuliah

AKSI NYATA ASESMEN II

Pemetaan Tantangan dan Kekuatan Guru Profesional.